About

Pages

Rabu, 04 Juli 2012

Program KNM Telur Asin

Proses pengembangan usaha kecil yanga ada di Mekar jaya sangat mempunyai jalan luas kedepannya karena sangat berpotensi, baik itu dari sumber daya manusia yang mendukung atau sumber daya bumi yang tersedia. Salah satu contoh masih terdapatnya lahan-lahan luas atau terlihat dari budaya masyarakaat yang konsumsif. Terdapat pula beberapa usaha di Mekarjaya  yang dapat dikembangkan, dari pemasaran lokal hingga pemasaran secara luas, dari tenaga kerja yang sedikit menjadi tenaga kerja yang banyak, dari pendapatan kecil hingga pendapatan besar dan akhirnya kembali kepada masyarakat itu sendiri yang akan sejahtera nantinya, tidak ada lagi pengangguran, tidak ada lagi kata malas, dan tidak ada lagi kata menyerah, tidak semangat demi sebuah kemajuan.



    Salah satu contoh usaha yang dapat dikembangkan adalah usaha telur asin yang sangat berpotensi, baik dilingkungan lokal Mekarjaya maupun diluar sebagai objek konsumen.
Telur asin mudah dipraktekkan, tidak memerlukan biaya yang mahal dan tidak memerlukan peralatan yang rumit, dengan peralatan yang sederhana sudah dapat dilakukan.
Secara sederhana telur asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam.  Ada 3 cara pembuatan telur asin yaitu :
 Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering;
 Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh;\
 Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam ekstrak atau cairan teh.
     Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan telur asin antara lain Telur bebek yang bermutu baik 30 butir,  Abu gosok atau bubuk batu bata merah 1 ½ liter, Garam dapur ½ kg, Larutan daun teh (bila perlu) 50 gram teh per 3 liter air serta Air bersih secukupnya
Sedangkan alat – alat yang diperlukan antara lain  Ember plastik, Kuali tanah atau panci, Kompor atau alat pemanas, Alat pengaduk dan Stoples atau lainya untuk tempat  penyimpan telur
Tahap-tahap pembuatan telur asin antara lain :
1.    Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk);
2.    Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian  keringkan;
3.    Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka;
4.    Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam,   dengan  perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri  dari campuran  bubuk bata merah dengan garam;
5.    Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk   pasta;
6.    Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan  telur, kira-kira setebal 1~2 mm;
7.    Simpan telur dalam kuali tanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan  agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka;
8.    Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan teh  selama 8 hari (bila perlu).
Setelah proses ini berarti telur asin telah jadi, untuk dikonsumsi telur asin ini harus direbus terlebih dulu.  Telur asin yang sudah direbus ini bisa dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan keluarga atau dijual sehingga dapat menambah pendapatan.
Namun dalam pengembangan usaha ini ditemui beberapa kendala baik dari bahan baku maupun alat sebagai pendukung lebih majunya usaha tersebut, tapi ini merupakan tantangan bagi kami untuk memecahkan masalah tersebut baik itu dari sektor pengembangan yang mulai padam atau dari pemasaran yang sudah harus memiliki wadah yang tepat atau tetap.

0 komentar:

Posting Komentar